Hari ketiga pendaftaran peserta didik (PPD) reguler untuk SMA, SMK dan SMP, peminat sekolah favorit yang mendaftar melalui sistem
online melimpah. Hal itu bisa dilihat dari website www.disdik-kotasmg.org. yang mencantumkan jumlah pendaftar dan nilai tertinggi dan terendah yang mendaftar.
Ada tiga sekolah yang paling banyak diminati yakni SMA 5, SMA 2, dan SMA 6. Untuk SMA 5, telah ada 585 pendaftar dengan nilai terendah 22,1 dan nilai tertinggi 39,35. Padahal daya tampung SMA 5 hanya 324 siswa dikurang 2 siswa yang tidak naik kelas.
SMA 2, telah ada 485 pendaftar dengan NEM terendah 25,5 dan NEM tertinggi 38,25. Sedang SMA 6 ada 427 pendaftar dengan NEM terendah 23,75 dan NEM tertinggi 37,5. Padahal daya tampung SMA 2 hanya 360 siswa.
Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan jumlah pendaftar di SMA 16, SMA 13, dan SMA 12. Di SMA 16 hanya ada seorang pendaftar dengan nilai 29,55. Sedang di SMA 13 ada 8 pendaftar dengan NEM terendah 22,15 dan NEM tertinggi 31,8, serta 29 pendaftar di SMA 12 dengan NEM terendah 22,2 dan NEM tertinggi 34,8.
Sedang untuk SMK, dari 11 SMK yang paling banyak diminati adalah SMK 7 dengan jumlah pendaftar 211 orang, NEM terendah 22,25 dan NEM tertinggi 37,55. Disusul SMK 2 dengan 195 pendaftar, NEM terendah 22 dan NEM tertinggi 36,5. Kemudian SMK 4 dengan jumlah pendaftar 127 orang dan NEM tertinggi 35,85.
Sementara untuk SMP, paling banyak peminat mendaftar SMP 9 dengan jumlah 354 orang, dengan NEM terendah 16,55 dan NEM tertinggi 28,85. Lalu SMP 29 dengan 209 pendaftar dan NEM tertinggi 30, serta SMP 1 dengan jumlah pendaftar 178 orang NEM terendah 16,6 dan NEM tertinggi 28,45.
Jumlah pendaftar SMP yang jumlahnya sedikit ada pada SMP 17 dengan 4 pendaftar NEM terendah 13,3 dan NEM terendah 22,95, serta SMP 41 dengan 5 pendaftar NEM terendah 16,25 dan NEM tertinggi 19,35.
Menurut koordinator tim TI PPD 2009, Mohammad Sidiq, data tersebut baru masukan awal saja. Sebab siapapun bisa memasukkan data apapun ke website.
Tapi setelah data sebenarnya diverifikasi dengan data website oleh pihak sekolah pada 29 Juni -1 Juli, maka nilai akhir yang dihitung oleh program akan muncul. "Tapi banyak pendaftar yang memasukkan data palsu, dan itu dilakukan berulang-ulang," katanya.
Setelah verifikasi, nilai akan langsung masuk dan dihitung oleh program, lalu para pendaftar akan mendapat nomor pendaftaran. Kemudian program TI PPD secara otomatis akan membuat jurnal nilai yang bisa dilihat pada 29 Juni-1 Juli untuk SMA dan SMP, 27 Juni-1 Juli untuk SMK.
Nilai akhir untuk SMP, lanjutnya, adalah total dari jumlah nilai UASBN ditambah nilai kemaslahatan, nilai prestasi, dan nilai lingkungan. Untuk nilai akhir SMA, adalah total dari jumlah nilai UN ditambah nilai kemaslahatan, nilai prestasi, dan nilai lingkungan.
Sedang nilai akhir SMK adalah {70% ( 2A + 3B + 4C + 2D)} + (30% E) + NP + NK + NL. Dimana A adalah nilai Bahasa Indonesia, B nilai Bahasa Inggris, C nilai Matematika, D nilai IPA, E tes khusus, NP nilai prestasi, NK nilai kemaslahatan, NL nilai lingkungan.
"Nilai akhir yang menjumlah adalah program IT setelah semua data diverifikasi. Kemudian dirangkum dan dibuat jurnal urutan dari yang tertinggi dan terendah," jelasnya.
Meski penentuan kepautusan siswa diterima atau tidak ada pada Dinas Pendidikan, namun sistem dengan sendirinya akan melakukan pemeringkatan di tiap sekolah berdasarkan nilai dan rayon. Prosesnya, di pilihan pertama akan diproses apakah nilai pendaftar cukup untuk bersaing dengan pendaftar lain.
Bila tidak diterima di pilihan pertama, maka nilai tersebut akan diproses di pilihan kedua. "Jika tidak ada di pilihan kedua berarti ya tidak diterima di dua-duanya," imbuhnya.